Friday, 20 February 2015

Pendidikan Nilai dan Norma Agama pada Siswa Sekolah Dasar

Get Doc.
Anak adalah kertas putih yang akan dituliskan oleh para orangtua,….hitam, putih, merah atau abu-abu kah mereka, orangtua punya andil besar dalam menuliskanny.
Ada perumpamaan yang mengatakan bahwa belajar diwaktu kecil bagai mengukir diatas batu, dan belajar sesudah dewasa bagai mengukir diatas air. Perumpamaan ini juga merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Ath Thabarani dalam Mu’jam Al Kabir. Hadist dan perumpamaan ini menganjurkan supaya kita mendidik dan mengajarkan anak anak kita sejak dini, karena sejatinya manusia dilahirkan dalam kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya, untuk bisa hidup normal dia sangat bergantung kepada kedua orangtuanya, selain susu dari ibunya setiap manusia juga membutuhkan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan untuk melanjutkan hidupnya.
Kecenderungan potret kehidupan keluarga zaman sekarang sebagian lebih mementingkan pendidikan duniawi pada anak ketimbang memikirkan pendidikan agama bagi anak anaknya. Itu tidak bisa dipungkiri karena para orangtua takut jikalau anak mereka tidak dapat bersaing dalam mencari pekerjaan untuk masa depannya. Tidak dapat dipungkiri pula kemajuan teknologi menimbulkan persaingan yang sangat ketat masa ini, yang mengharuskan kita para orangtua wajib membekali diri anak anak kita dengan ilmu dan skill yang memadai, tetapi kemudian apakah kita mengesampingkan pendidikan moralnya ? ….
Tahun 2009 merupakan tahun dicanangkannya Pendidikan Agama Usia Dini, yang ditetapkan oleh Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni. Menurut beliau pendidikan agama yang dilakukan sejak dini menjadikan anak didik tidak hanya memperoleh pemahaman agama dengan benar, tetapi juga anak dapat terhindar dari bahaya pengaruh negatif seperti narkoba dan lain sebagainya.


6
 Dan Menteri agama tidak meyakini jika seseorang memperoleh pemahaman agama dengan benar akan melahirkan fanatisme yang berlebihan, pendidikan agama sejak dini juga menciptakan anak memahami segala bentuk perbedaan dari setiap agama yang ada. Juga menjadikan anak memahami bahwa setiap agama tidak mengajarkan sesuatu yang negatif. Jangankan berlainan agama terkadang satu agamapun banyak kita temui tentang pemahaman agama dan cara pandang yang berbeda. Mengapa pula kita tidak melihat semua perbedaan itu menjadi keragaman yang indah, dan menjelaskan kepada para penerus atau anak anak kita bahwa perbedaan itu adalah indah. Pemahaman akan hal ini lebih mudah ditanamkan dan diajarkan bila kita berada di negara kita sendiri, dan pertanyaan sekarang yang muncul sekarang bagaimana cara mengajarkan anak di usia dini bila kita berada di luar negeri dengan segala perbedaan culture yang ada. Karena di Indonesia segalanya lebih memungkinan untuk kita para orangtua dalam memberikan pendidikan agama sejak dini untuk anak kita dengan segala suasana dan aura keagamaan yang lebih terasa, sebagai contoh: sejak dia lahir, kita sudah mengenalkan dia tentang agama,…. dengan kita melafadzkan adzan ditelinga mungilnya. Kemudian setelah dia balita kita perkenalkan dengan islam melalui dongeng sederhana tentang para nabi dan rasulnya dan kemudian setelah dia bisa mengerti mengapa orang Islam itu perlu shalat, kita contohkan dan ajarkan sedikit demi sedikit tata cara bershalat, selanjutnya mereka kita ajarkan berpuasa di bulan Ramadhan perlahan lahan, dan yang terpenting lagi banyak panduan dan tayangan televisi yang mendidik yang membantu kita mengenalkan agama sejak dini pada buah hati kita. Ini adalah pengajaran dan pemahaman yang berasal dari rumah sebelum anak tersebut memasuki pendidikan di sekolah yang dengan mudah kita lakukan di Indonesia. Dan bila kita tidak memiliki pengetahuan agama yang cukup buat anak, kita bisa memanggil guru privat atau memasukkannya di sekolah agama di luar dari sekolah formal.
Pendidikan dan Pengajian bagi anak Indonesia di London
Pertanyaan diatas tentang bagaimana mengajarkan dan mencari ilmu agama untuk anak pada usia dini telah menemukan solusinya bagi kita yang berada di London, semua yang dengan mudah kita lakukan di Indonesia tidak menutup kemungkinan pula bisa dengan mudah dilakukan di luar negeri. Di London misalnya, ada perkumpulan pengajian yang khusus diperuntukan bagi warga Indonesia yang tinggal di London.

7
Perkumpulan yang didirikan atas dukungan dari para sesepuh dan tokoh agama islam di London al: Bp. Jamal, Bp. Ibrahim, Bp. Royandi dan Bp. Azhari ini adalah cikal bakal dari dibukanya pengajian yang diperuntukan bagi anak anak Indonesia yang berada di London. Pada tanggal 1 Agustus 2009 yang lalu telah dibuka pengajian anak anak yang diprakarsai oleh bapak Jamal sebagai sesepuh dari The Indonesian Islamic Centre. Dengan begitu bagi pada orangtua yang mempunyai anak-anak yang ingin ikut bergabung dalam pengajian yang merupakan program dari The Indonesian Islamic Centre ini bisa datang ke alamat : 22 Wakemans Hill Avenue, NW9 OTY, Kingburry-London, pada setiap Sabtu, jam 10 pagi, disana ada Ibu Fadilah yang akan siap mengajari anak anak kita dalam mengenal ilmu agama diusia dini mereka.

Penerapan Nilai dan Norma Agama Dalam Kehidupan Sehari-hari
  1. Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Nilai dan Norma Agama di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Ø  Menjalankan ibadah bersama keluarga
Ø  Misalnya bagi umat islam membiasakan mengucap salam ketika masuk rumah
Ø  Bertuturkata sopan dengan orang tua sesuai yang diajarkan didalam agama
Ø  Menciptakan susana keluarga yang harmonis yang berlandaskan agama

  1. Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Nilai dan Norma Agama di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Ø  Bersama sama menciptkan kehidupan masyarakat yang harmonis sesuai dengan nilai nilai agama yang dianut masing-masing anggota masyarakat
Ø  Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
Ø  Menghormati orang lain yang berbeda agama dalam menjalankan ibadah
Ø  Aktif dalam kegiatan keagamaan didalam masyarakat





8
  1. Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Nilai dan Norma Agama di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Ø  Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan agamanya;
Ø  Menerima teman-teman yang berbeda agama;
Ø  Membiasakan membaca doa belajar sebelum memulai sebuah pelajaran;


  1. Muatan Norma dan Nilai Agama dalam Kurikulum

Norma dan Nilai Agama, seperti telah dinyatakan pada pembahasandi atas, mensyaratkan suatu urgensi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Sedemikian pentingnya Norma dan Nilai Agama ini, kurikulum pun harus mampumewadahi azas-azas  yang sesuai dengan kehidupan persekolahan dan proses belajar-mengajar. Belajar mengajar yang dimuati oleh muatan Norma dan Nilai Agama akan lebih efektif karena si anak akan mendapatkan dua pembelajaran sekaligus yaitu tentang pembelajaran intelektualnya sekaligus pembelajaran sikapnya yang disini adalah sikap yang dicerminkan dalam agama. 

Populer di BACA