PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK USIA DINI
A. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat ditanamkan pada anak usia dini (0-6 tahun), mencakup empat aspek, yaitu: (1) Aspek Spiritual, (2) Aspek Personal/kepribadian, (3) Aspek Sosial, dan (4) Aspek lingkungan.
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang melibatkan penanaman pengetahuan, kecintaan dan penanaman perilaku kebaikan yang menjadi sebuah pola/kebiasaan. Pendidikan karakter tidak lepas dari nilai-nilai dasar yang dipandang baik. Pada pendidikan anak usia dini nilai-nilai yang dipandang sangat penting dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam perilaku mereka mencakup:
1. Kecintaan terhadap Tuhan YME
2. Kejujuran
3. Disiplin
4. Toleransi dan cinta damai
5. Percaya diri
6. Mandiri
7. Tolong menolong, kerjasama, dan gotong royong
8. Hormat dan sopan santun
9. Tanggung jawab
10. Kerja keras
11. Kepemimpinan dan keadilan
12. Kreatif
13. Rendah hati
14. Peduli lingkungan
15. Cinta bangsa dan tanah air
B. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
Ada tujuh prinsip pendidikan karakter yang harus dilaksanakan oleh pendidik dan lembaga PAUD, yaitu :
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini 6
1. Melalui contoh dan keteladanan
2. Dilakukan secara berkelanjutan
3. Menyeluruh, terintegrasi dalam seluruh aspek perkembangan
4. Menciptakan suasana kasih sayang
5. Aktif memotivasi anak
6. Melibatkan pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
7. Adanya penilaian
C. Kriteria Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lembaga PAUD
Untuk melaksanakan pendidikan karakter ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki seorang guru pendidik karakter yaitu:
1. Pendidik menjadikan dirinya sebagai figur teladan yang berakhlak mulia, antara lain berbuat baik, santun, berprasangka baik, dan memiliki semangat.
2. Pendidik mengutamakan tujuan pengembangan karakter anak didiknya dalam penerapan proses pendidikan.
3. Pendidik senantiasa mengadakan dialog terbuka secara bijak tentang isu-isu moral dengan anak didiknya, tentang bagaimana seharusnya menjalankan hidup, serta menjelaskan apa yang baik dan apa yang buruk.
4. Pendidik menumbuhkan rasa empati anak, yaitu dengan mengajak anak merasakan apa yang dirasakan orang lain.
5. Pendidik mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam berbagai aktivitas pembelajaran.
6. Pendidik menciptakan suasan lingkungan yang mendukung.
7. Pendidik membangun serangkaian aktivitas penerapan nilai-nilai karakter di rumah, di lembaga PAUD, dan di masyarakat sekitarnya.
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER
PADA ANAK USIA DINI
Penanaman nilai-nilai karakter diberikan melalui keteladanan, pembiasaan, dan pengulangan dalam kehidupan sehari-hari. Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu diciptakan dalam proses penanaman nilai-nilai karakter. Penanaman nilai karakter pada anak bukan hanya sekadar mengharapkan kepatuhan, tetapi harus disadari dan diyakini oleh anak sehingga mereka merasa bahwa nilai tersebut memang benar dan bermanfaat untuk dirinya dan lingkungannya. Dengan demikian mereka termotivasi dari dalam diri untuk menerapkan dan terus memelihara nilai tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Penerapan pendidikan karakter bagi anak usia dini dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.
A. Perencanaan
Perencanaan pendidikan karakter dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
1. Mengenal dan memahami anak seutuhnya sesuai dengan tahapan perkembangan dan karakteristiknya, seperti anak sebagai peneliti ulung, aktif gerak, pantang menyerah, maju tak pernah putus asa, terbuka, bersahabat, dan tak membedakan.
2. Nilai-nilai pendidikan karakter diterapkan menyatu dengan kegiatan inti proses belajar mengajar yang dilakukan dengan cara:
a. Memilih nilai-nilai karakter yang sesuai dengan tema dan judul kegiatan pembelajaran.
b. Menentukan indikator perkembangan nilai-nilai karakter, sesuai dengan tahap perkembangan anak
c. Menentukan jenis dan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini 8
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan nilai-nilai karakter bagi anak usia dini dilakukan melalui kegiatan yang terprogram dan pembiasaan.
1. Kegiatan terprogram antara lain:
a. Menggali pemahaman anak untuk tiap-tiap nilai karakter. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui bercerita dan dialog yang dipandu oleh guru.
Misalnya untuk tema tanaman, guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka tentang karakter yang bertanggung jawab dalam memelihara tanaman.
Contoh pertanyaan guru, “Mengapa kita harus bertanggung jawab memelihara tanaman?” atau ”Bagaimana cara kita bertanggung jawab terhadap tanaman?”
Setiap anak dapat memberi jawaban yang berbeda. Semua pendapat anak dihargai karena itu mencerminkan pemahaman mereka.
b. Membangun penghayatan anak dengan melibatkan emosinya untuk menyadari pentingnya menerapkan nilai karakter (bertanggung jawab). Proses ini dibangun juga melalui pertanyaan terbuka atau melalui pengamatan terhadap situasi dan kondisi yang ada di sekitar lembaga PAUD. Misalnya setelah bercerita dan berdialog tentang karakter tanggung awab terhadap tanaman, guru dapat mengajak anak berkeliling lembaga PAUD untuk bereksplorasi seputar tanaman dan mengamati perbedaan tanaman yang layu dan segar.
Kemudian guru mengajukan pertanyaan, ”Mengapa ada tanaman yang layu dan segar?”, atau ”Bagaimana rasanya bila kita menjadi tanaman yang layu tersebut?”, atau ”Apa yang harus kita lakukan agar tanaman tidak layu?”
c. Mengajak anak untuk bersama-sama melakukan nilai-nilai karakter yang diceritakan. Misalnya setelah anak bereksplorasi dan terdorong melakukan karakter tanggung jawab terhadap tanaman, maka guru memberi
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini 9
kesempatan kepada anak untuk melaksanakan karakter tanggung jawab terhadap tanaman sesuai keinginan dan kemampuan anak.
d. Ketercapaian tahapan perkembangan anak didik. Dalam hal ini anak diminta untuk menceritakan kegiatan dan perasaannya setelah melakukan kegiatan. Guru dapat memberikan penguatan dan pujian serta sentuhan kasih sayang terhadap apa yang direfleksikan anak, misalnya dengan mengatakan, “Terimakasih, sudah bertanggung jawab untuk menyiram tanaman.”
2. Kegiatan pembiasaan dilakukan melalui:
a. Kegiatan rutin lembaga PAUD, yaitu kegiatan yang dilakukan di lembaga PAUD secara terus-menerus dan konsisten setiap saat. Contoh kegiatan rutin lembaga PAUD seperti memberi salam saat berjumpa untuk menanamkan nilai karakter hormat dan sopan santun, bergantian menjadi ketua kelompok untuk menanamkan nilai karakter kepemimpian dan keadilan. Contoh kegiatan lain adalah pemeriksaan kebersihan badan, kuku, telinga rambut dan lain-lain untuk menanamkan nilai tanggung jawab (K4 [Kebersihan, Kesehatan, Kerapian, dan Keamanan]).
b. Kegiatan spontan, yaitu kegiatan yang dilakukan secara langsung atau spontan pada saat itu juga, biasanya dilakukan pada saat guru mengetahui adanya perbuatan yang tidak baik/buruk sehingga perlu dikoreksi dan pemberian apresiasi (penghargaan, pujian) terhadap nilai karakter yang diterapkan oleh anak. Misalnya, mengucapkan terimakasih, memungut sampah lalu membuang pada tempatnya, memberikan perhatian dan membantu teman.
c. Keteladanan, yaitu kegiatan yang dapat ditiru dan dijadikan panutan. Dalam hal ini guru menunjukkan perilaku konsisten dalam mewujudkan nilai karakter, yang dapat diamati oleh anak dalam kegiatan sehari-hari baik berada di dalam atau di luar lembaga PAUD.
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini 10
Sebagai contoh guru berpakaian rapi, guru datang tepat pada waktunya, bertutur kata sopan, bersikap kasih sayang, dan jujur.
d. Pengkondisian, yaitu situasi dan kondisi lembaga PAUD sebagai pendukung kegiatan pendidikan karakter. Misalnya dengan pemeliharaan toilet yang bersih, penyediaan bak sampah, dan kerapian alat permainan edukatif, untuk menanamkan nilai karakter seperti tanggung jawab (K4 [Kebersihan, Kesehatan, Kerapian dan Keamanan]).
e. Budaya lembaga PAUD, mencakup suasana kehidupan di lembaga PAUD yang mencerminkan komunikasi yang efektif dan produktif yang mengarah pada perbuatan baik dan interaksi sesamanya dengan sopan dan santun, kebersamaan, dan penuh semangat dalam melakukan kegiatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Selain dengan dua cara penerapan pendidikan karakter di atas juga terdapat cara lain yang dapat dilakukan guru dengan melibatkan orang tua melalui kegiatan parenting, seperti dengan menyampaikan kepada orang tua tentang nilai-nilai karakter yang sedang ditanamkan di lembaga PAUD kepada peserta didik, agar nilai-nilai tersebut juga dapat diterapkan dan dibiasakan di lingkungan keluarga.
Penerapan pendidikan karakter memperhatikan juga adanya beberapa elemen pendukung antara lain berupa :
1. Buku acuan pendukung seperti buku-buku cerita bermuatan karakter, buku biografi berisi nilai karakter, dan lain-lain yang merupakan media belajar bagi penanaman pengetahuan dan perasaan tentang kebaikan.
2. Media bercerita berupa boneka tangan, micro-play, dan alat permainan edukatif yang bisa dijadikan media pembentukan nilai karakter.
3. Media belajar berupa media belajar yang tersedia di lingkungan lembaga PAUD dan dapat mendukung pendidikan karakter.
Pedoman Pendidikan Karakter pada Pendidikan Anak Usia Dini 11
C. Penilaian
Tahap penilaian mencakup tujuan penilaian, prinsip penilaian, lingkup penilaian, cara penilaian, instrumen penilaian, dan pengembangan indikator diuraikan tersendiri dalam Bab IV.