Saturday 13 April 2013

Landasan Psikologi dan asas-asas Pendidikan






1.     Landasan Psikologi Pendidikan
Pendidikandapatdiamatisebagai proses berlangsungnyabelajar. Belajarmerupakanrealitasternyatatelahmelahirkanteori-teoripsikologisantaralainteoripsikologielementer, teoripsikologidaya, teoripsikologiappersepsi, teoripsikologiassosiasi, teoripsikologi “conditioning” danteoripsikologi gestalt.
Hebartdenganteoribelajarappersepsimenolaktentangdaya, denganmengemukakan, bahwabelajaradalah proses evolusiprogresifmulaidaritingkatpengalaman yang paling bawahhingga yang paling tinggi.
Di sisi lain teoribelajarappersepsi di kembangkanoleh Arthur Comb menyatakan ,bahwabelajar di pengaruhiolehcita-citaindividumenerimadirinyasendiridenganlingkungannya .
Pendidikdenganperencanaankurikulumpadasemuajenjangsekolahharusmenjagapemikiran ,bahwakurikulumsekolahmerupakanperwujudanbukandariapa yang merekarencanakanuntuk di ajarkan , tetapiapa yang di terimaolehsiswasendiri .
Berbedadenganpandangantersebut ,teoribelajarstruktur yang di kemukakanoleh Jerome Bruner, bahwaelemen yang paling pentingialahmenyusunapa yang di pelajari .
Psikologipendidikanadalahcabangdaripsikologiutama , yang terdiriatasimplikasiteknikpsikologipendidikan. Perhatianutamadalampsikologipendidikanadalah : (a) sifatdankarakteristiksiswa, (b) sifat proses belajar , (c) cara guru membuat proses belajar, dan (d) penetapanprinsip-pronsipilmiah.
Psikologisebagaiilmu bantu yang mendasaripelaksanaanpendidikanberorientasipadatigahalyaitu :hakikatsiswa, proses belajardanperanan guru.
Penyampaianpesan guru mampumendasarkanpada : (a) perbedaanindividusiswaseperti : sifat, minat , sikap, bakat , karakteristik , kemampuan , temperamen , dansebagainya . (b) belajar (prinsip-prinsipbelajar ).
Padadasarnyateoribelajardapatdikategorikanmenjaditigabagianyaitu :
a.      Teoridisiplinmental .
b.      RumpunBehaviorisme.
c.       Rumpun Gestalt-Medan.

Keempathal yang merupakankondisiumumbelajaradalah :
a.      Stimulus belajar.
b.      Kegiatanbelajartidakdapatterjaditanpaadanyaperhatiandanmotivasisiswaterhadapstimulasibelajar.
c.       Belajaradalahsuatu proses aktif, untukitusiswahendaknyadilihatkandenganmateri yang di pelajari.
d.      Penguatandanumpanbalik.

2.      LandasanIlmiahdanTeknologiPendidikan
Salah satumisipendidikanadalahmembekalipesertadidik agar dapatmengembangkaniptek.Kemampuandalambidangiptekmenyangkutkemampuandalamilmupengetahuan (science), rekayasa (engineering), danteknologi.Kegiatanilmupengetahuan yang menyangkut proses menyelidikisuatufenomena yang menghasilkanteori, model dancara-carauntukmempengaruhifenomenatersebut. Kegiatanteknologiadalah proses memproduksibarangdanjasa, yang jugamenghasilkansejumlahkonsepdanmetodemengenai proses produksitersebut. Kegiatanrekayasamenghubungkankegiatanilmupengetahuandanteknoogi, yaitumencaribagaimanacaranyamenyelesaikansuatumasalah.
Hubunganantarapendidikandanipteksalingbergantungdan timbale balikartinyakemajuanpendidikandiarahkanuntukkemajuaniptek.Sebaliknyaperkembanganiptekakanberpengaruhterhadapperkembanganpendidikan. Iniberartibahwaopersaionalisasipendidikanharus pula berlandaskanpadaperkembanganilmupengetahuandanteknologi agar pendidikabtidakketinggalandenganpesatnyakemajuaniptek.
Asumsi-asumsiapakah yang kiranyadapatberjalanberiringandengankemajuaniptek.Asumsi-asumsitersebutmenurut To9sten Husen (1988:212), adalah :
a.      Pendidikanakanmenjadi proses belajarseumurhidup.
b.      Pendidikantidakakanlagiterputus-putus.
c.       Pendidikan formal yang biasaberlangsung di gedungsekolahkonvensionalakanlebihmempunyaiartidanlebihrelevandalamhalpenerapannya, karenadapatdijangkauolehsemakinbanyakperorangan.

d.      Berdasarkanasumsi-asumsitersebut, maka agar pendidikanselalubergayutdenganperkembanganiptek, diperlukanadanyareorientasimengenaimengenaiarahdantujuanpendidikan di sekolah, yaitutidaklagimengutamakanalihpengetahuan, melainkanpeningkatankemampuanbelajar (learning capacity) siswadanbelajarseumurhiduptanpaakhir.
7.Landasan Pendidikan Nasional di Indonesia
Untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional, maka pembangunan pendidikan nasional harus memiliki dasar hukum yang kuat. Sesuai dengan dasar hukum dan falsafah NKRI 17 Agustus 1945, maka dasar hukum pembangunan pendidikan nasional di Indonesia adalah sebagai berikut:
1.Landasan ideal                                 : pancasila
2.Landasan konstitusional                   : UUD 1945
3.Landasan operasional                      : GBHN dan UUSPN
Dalam NKRI tujuan pendidikan nasional diarahkan untuk mencapai tujuan nasional, yang sejak orde lama pelaksanaanya dilakukan secara bertahap melalui pembangunan nasional semesta berencana 9 tahun (1961 sampai 1969), yakni GBHN 1960. Namun dengan meletusnya G30S/PKI tahun 1965, maka pelaksanaanya gagal tidak sampai 1969. Sejak orde baru pembangunan pendidikan nasional dilakukan secara bertahap melalui pembangunan lina tahun (pelita) yakni GBHN1973,GBHN 1978, GBHN 1983, GBHN 1988, GBHN 1993, GBHN 1998.
            Sedangkan untuk operasionalisasi pendidikan nasional telah dikeluarkan UU Pokok Pendidikan Nasional, yang di negara kita sebagai usaha pembangunan pendidikan nasional antara lain :
1.      UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah
2.      UU No. 12 Tahun 1954 tentang Pernyataan Berlakunya UU No. 4 Tahun 1950
3.      UU No. 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi
4.      UU No. 14 Tahun 1965 tentang Majelis Pendidikan Nasional
5.      UU No. 19 Tahun 1965 tentang Pokok-pokok Sistem Pendidikan Nasional Pancasila
6.      UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
7.      UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

8.      Asas-Asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional di Indonesia
Pendidikannasionaladalahusahasadaruntukmembangun Indonesia seutuhnya, yaitumanusia yang bertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, denganmengusahakanperkembangankehidupanberagama, kehidupanberkepercayaankepadaTuhan Yang MahaEsa, nilaibudaya, pengetahuan, keterampilan,dayaestetisdanjasmaninya, sehinggaiadapatmengembangkandirinyadanbersamasesamamanusiamembangunmasyarakatnyasertamembudayakanalamsekitarnya.
Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan warga negara Indonesia baik secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat, mengembangkan bangsa Indonesia, dan mengembangkan kebudayaan nasional.
Pendidikan nasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksanaan sebagai berikut:
a.      Asas semesta,menyeluruh,dan terpadu yang berarti bahwa pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia
b.      Asas pendidikan seumur hidup
c.       Asas tanggung jawab bersama antara keluarga,masyarakat, dan pemerintah
d.      Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat
e.      Asas keselarasan dan keterpaduan dengan Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara
f.        Asas Bhineka Tunggal Ika
g.      Asas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan
h.      Asas manfaat,adil, dan merata yang meliputi asas nondiskriminatif, yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa diskriminasi
i.        Asas Ing Ngarso Sung Thulodho Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, yang berarti bahwa seorang pendidik harus  mengawasi dari belakang
j.        Asas mobilitas, efisiensi, dan efektivitas, yang memungkinkan pengadaan kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap manusia Indonesia
k.       Asas kepastian hukum, yang berarti bahwa sistem pendidikan nasional dilaksanakan ata dasar peraturan perundang-undangan

Melalui sistem pendidikan nasional, setiap rakyat Indonesia pada dasarnya harus mampu menghayati nilai-nilai budaya Indonesia dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai secara kreatif serta dapat meningkatkan kemampuan memperoleh dan menciptakan pekerjaan
Asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional pada hakikatnya adalah fundamental (dasar) yang menjiwai dan mewarnai pelaksanaan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Dari kesebelas asas-asas pelaksanaan pendidikan nasional menurut rumusan KPPN tersebut, yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan adalah:
1. Asas tut wuri handayani, dan
2.Asas pendidikan seumur hidup yang berintikan belajar seumur hidup.
A. Asas Tut WuriHandayani
Asas tut wurihandayaniinitermasuksalahsatuasasdarisistem among yang dikembangkanoleh Ki HajarDewantara( BapakPendidikanNasional ), ajaraninisecaralengkapberbunyiingngarso sung tulodho, ingmadyamangunkarso, dan tut wurihandayani. Artinya, jikadidepanmenjaditeladan, jikaditengahmembangkitkanhasratuntukbelajar, danjikadibelakang member dorongandanpengawasan.
Maksudasas tut wurihandayaniadalahsebagaipendidikhendaknyamampumenyalurkandanmengarahkanperilakudansegalatindakansiswauntukmencapaitujuanpendidikan yang dirancang.Implikasidaripenerapanasasinidalampendidikanantara lain:
1.      Pendidik diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide dan prakarsa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang di ajarkan
2.      Pendidik berusaha melibatkan fisik, mental, intelektual, dan emosial siswa secara maksimal dan optimal
3.      Peranan pendidik mengarahkan siswa sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing dalam rangka mencapai tujuan belajar
4.      Dalam rangka proses belajar dan mengajar dilakukan secara bebas tetapi terkendali
B.AsasPendidikanSeumurHidup
Pokok pikiran dalam pendidikan seumur hidup aadalah bahwa setiap individu harus memperoleh kesempatan yang tersusun baik dan sistematis untuk mendapatkan pengajarn, studi, dan belajar kapanpun selama hidupnya.
Konsep pendidikan seumur hidup mempersyaratkan adanya pengakuan bahwa:
a.Corakhidupdanfungsimanusiaberubahsesuaidenganpergantianumur, b.Duniadankehidupanmanusiamengalamiperubahandariwaktukewaktu
Prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam konsep pendidikan seumur hidup antara lain:
a.Asas belajar sepanjang hayat, artinya peranan manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri sendiri secara wajib melalui proses belajar tanpa akhir
b.Lingkungan pendidikan meliputi : Lingkungan keluarga,lingkungan sekolah,lingkungan masyarakat
c.Lembaga penanggung jawab pendidikan terdiri atas:
1.Lembaga pendidikan keluarga
2.Lembaga pendidikan sekolah
3.Lembaga pendidikan masyarakat
Beberapa alasan yang mendukung perlunya pendidikan seumur hidup yaitu:
a. Pendidikan seumur hidup akan meningkatkan pemerataan dalam layanan pendidikan
b. Alasan berdasarkan pertimbangan ekonomi, artinya pendidikan, perkembangan ekonomi, dan perbaikan kualitas kehidupan berkaitan sangat erat
c. Faktor social dan perubahan peranan keluarga
d. Perubahan teknologi, perkembangan teknologi menyebabkan meningkatnya informasi, berubahnya sifat pekerjaan, serta makin menurunnya nilai-nilai spiritual dan kebudayaan
e. Factor pekerjaan artinya lapangan pekerjaan pada masa mendatang rupanya secara otomatis akan berbeda dengan apa yang ada sekarang
f.Kebutuhan orang dewasa, yang telah mempunyai pengalaman mengenai akibat perubahan yang cepat dalam kehidupan pekerjaan mereka
g.Kebutuhan kanak-kanak, kelihatan makin meningkatnya perhatian orang tua terhadap perlunya pendidikan bagi anak-anak usia pra sekolah atau pendidikan anak pda usia dini.

C. Pendidikan bagi semua ( Education for All )
UNESCO pada awal tahun 1987 di Dakar ibukota Senegal mencanangkan suatu program pendidikan bagi semua orang di kawasan Asia dan Pasifik yang dikenal dengan program APPEAL ( Asia Pasific Programme of Education for All ). Konferensi dunia tentang Pendidikan Bagi Semua yang disponsori oleh UNESCO, UNICEF, UNDP, dan Bank Dunia melahirkan deklarasi tentang pendidikan bagi semua .
            Penerapan deklarasi dunia tentang Pendidikan Bagi Semua, dilakukan dengan memperhatikan cakupan yang menjadi pusat sasaran yaitu:
a.      Perluasan pendidikan anak dan berbagai kegiatan pengembangannya termasuk upaya mengikutsertakan keluarga dan masyarakat
b.      Pendidikan dasar semesta diupayakan melalui program pendidikan dasar sembilan tahun
c.       Memberantas buta huruf ( khusus di Indonesia memberantas tiga buta, yakni buta huruf latin dan angka, buta bahasa Indonesia dan buta pendidikan dasar
d.      Peningkatan mutu pendidikan dasar dan pelatihan keterampilan yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan
e.      Peningkatan minat baca bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kaitannya dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan peran kesetaraannya didalam kegiatan pembangunan.

Populer di BACA